Cara Ternak Bebek Sistem Angon atau Tanpa Angon ?



Penyebaran bebek di Indonesia saat ini tergolong cukup luas. Bebek dapat hidup normal di daerah yang memiliki cuaca tropis maupun subtropics.


Untuk bebek liar bisa bermigrasi sampai ke Afrika Utara dan Asia seperti di Malaysia, Filipina, Vietnam dan tak terkecuali di Indonesia ini.


Penyebaran bebek ini dipengaruhi karena bebek memiliki sifat aquatic (hidup di air). Selain itu bebek termasuk dalam jenis unggas pemakan segala atau omnivora.


Bebek dapat makan apa saja yang ada di dekatnya contohnya biji-bijian, rumput, umbi – umbian dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan.


Bebek memang merupakan unggas air yang sebagian kehidupannya dilakukan di tempat yang ada airnya. Bukti dari hal tersebut adalah di tunjukkan pada selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang.


Selain itu keberadaan bebek berada di rawa-rawa, muara sungai dan juga di persawahan.


Pilih Mana Beternak Bebek Tanpa Angon atau Angon ?

Di Indonesia bebek sudah tidak asing lagi kita jumpai, biasanya kita menjumpai bebek ini di daerah pedesaan khususnya dekat persawahan.


Bebek di Indonesia terdiri dari berbagai macam contohnya yaitu bebek hibrida, mojosari, peking kw, campabell dan masih banyak lagi jenis bebek lainnya.


Saat kita menjumpai jalan di pedesaan pasti kita menemukan seorang penggembala atau tukang angon bebek yang menggerak – gerakkan tongkat kecil dari kayu yang di bagian ujungnya ada rumbai – rumbainya.


Tongkat tersebut ternyata di gunakan penggembala untuk mengarahkan bebek yang tercecer dari teman atau kawannya.


Pengangon berada di belakang kawanan bebek untuk mengawasi bebek-bebek tersebut agar tidak tercecer dari kawananya.


Saat pagi hari, ketika hendak berangkat untuk mengangon bebek tukang angon terlebih dahulu mengambil telur-telur bebek di kandang lalu mengumpulkan dan menyimpannya.


Setelah itu pengangon mulai menggembala dan mengangon bebek ke sawah, pinggiran sungai dan tempat lain yang dapat memberikan makanan untuk bebek.


Sistem pemeliharaan ini yang biasa kita sebut dengan sistem pemeliharaan secara tradisional.


1. Sistem Angon

Beternak sistem angon adalah para peternak memelihara bebek setelah musim panen padi dengan tujuan hanya untuk memanfaatkan sisa – sisa hasil panen di sawah.


Namun untuk sistem angon hasil produksinya sedikit dan jangka pemeliharaannya cukup pendek karena hanya di terapkan saat musim panen saja.


Biasanya rata-rata hasil yang di dapatkan 50% dari total produksinya. Beternak dengan sistem angon saat ini memiliki permasalahan yang cukup rumit karena lahan sawah di Indonesia semakin kesini semakin sedikit dan terbatas.


Dengan adanya hal tersebut maka akan berdampak pada jumlah bebek yang di pelihara.


Beberapa masalah yang harus di hadapi peternak dalam menggunakan sistem beternak Bebek Angon :


Lahan sawah semakin berkurang dan mengakibatkan kebutuhan pakan juga berkurang. Jika pakan berkurang, maka jumlah produktivitas bebek dalam bertelur juga akan berkurang.

Menggembala bebek dengan jarak yang jauh mengakibatkan bebek kelelahan dan bisa mengalami kelumpuhan.

Saat bebek di angon sering bertelur dan mengakibatkan telur bebek angon tercecer.

Penjualan bebek saat musim kemarau akan turun karena sawah dalam keadaan kering.

Keuntungan pemeliharaan dengan Sistem Angon :


  1. Kandang sederhana
  2. Kebutuhan tenaga kerja sangat sedikit
  3. Biaya pakan hampir tidak ada
  4. Resiko Ternak Bebek dengan Sistem Angon


Jika peternak menternakan jenis bebek petelur dengan cara diternakkan, biasanya akan menyebabkan produktivitas telur bebek menurun. Hal ini dikarenakan peternak relatif mengantungkan pakan yang tersedia di sawah saat musim panen padi.


Jika nilai gizi dan vitamin yang dibutuhkan bebek tidak tercapai akan mengakibatkan pertumbuhan daging dan juga telur bebek menjadi terganggu dan penapaian tidak maksimal.


Penggunaan pestisida di sawah pun saat ini juga mengakibatkan musnahnya sumber pakan alami bebek, seperti udang, cacing, serangga dan ikan – ikan kecil.


Selain itu pengembala atau si peternak bebek juga harus memperhatikan bebek yang digembalakan setiap saat. Karena bebek yang digembalakan pun harus aman dan terjaga dari serangan predator.


2. Sistem Tanpa Angon

Ternak bebek tanpa angon yakni dilukan oleh petenak tanpa angon di sawah.


Beternak bebek tanpa angon yaitu bebek tidak di gembala atau di angon di sawah melainkan di ternak di dalam kandang saja. 


Pemeliharaan dengan sistem ini adalah bebek dipelihara secara intensif. Peternak perlu mempersiapkan peralatan dan perlengkapan ternak bebek secara lengkap dan baik.


Dengan sistem ini bebek di perhatikan dengan baik dan intensif karena bebek secara terus menerus berada di dalam kandang dan tidak di umbar.


Selain itu, pakan akan terpenuhi dengan baik karena selalu di berikan secara rutin oleh peternak.


Namun biaya untuk beternak tanpa angon lebih banyak dibandingkan sistem angon. Meski biayanya bertambah namun hal tersebut diimbangi dengan hasil produksi ternak berupa telur, daging dan bibit yang cukup banyak.


Jumlah bebek yang di pelihara pun bisa mencapai ribuan ekor bahkan puluhan ribu ekor.


Beberapa alasan mengapa peternak dituntut untuk menerapkan Sistem Tanpa Angon :


Areal sawah  untuk tempat menggembala bebek semakin berkurang luasnya karena sudah beralih fungsi menjadi bangunan, rumah atau jalan.

Penggunaan pestisida di sawah yang berlebihan mengakibatkan pakan bebek alami seperti ikan, udang, serangga dan cacing menjadi mati. Dengan adanya hal tersebut mengakibatkan pakan alami bebek menjadi berkurang.

Dengan adanya penyemprotan di sawah mengakibatkan bebek mati karena keracunan.

Saat ini permintaan telur dan daging bebek semakin meningkat dan bila menggunakan sistem angon maka belum bisa terpenuhi.

Beternak bebek dengan sistem intensif atau tanpa angon akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dibandingkan sistem angon.

Beternak dengan sistem angon atau secara intensif lebih ekonomis karena dapat menghemat tenaga. Dengan sistem angon atau penggembalan hanya dapat memelihara 100 ekor, namun untuk sistem tanpa angon maka dapat merawat atau memelihara 600-1000 ekor bebek.

Perbandingan Beternak Sistem Tanpa Angon dan Angon


Post a Comment

Previous Post Next Post

Script Iklan Tengah Artikel

Iklan Sticky Adsense