Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Sengon

A. Prospek Menguntungkan Bisnis Investasi Kayu Sengon

Untung Besar Bisnis Investasi Kayu Sengon. Peluang bisnis bertanam sengon kini terbuka lebar. Pasalnya, permintaan pasar terhadap kayu sengon mencapai lebih dari 500.000 m3/tahun. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat seiring dengan tingginya permintaan bahan baku dari industri perkayuan domestik, seperti industri kertas, kayu lapis, kotak peti, dan kayu pertukangan. Tidak hanya itu, saat ini perkembangan bisnis kayu sengon juga sudah menembus pasar internasional. Terbukti, permintaan kayu sengon olahan berupa potongan-potongan kayu untuk tujuan ekspor kini semakin meningkat. Selain adanya jaminan pasar, bisnis kayu sengon mulai dilirik karena menghasilkan rupiah yang tidak sedikit. Tidak perlu menunggu hingga puluhan tahun, pekebun dapat memperoleh laba hingga ratusan juta rupiah dengan luas tanam hanya satu hektare.

bisnis investasi kayu sengon

B. Persiapan Lahan Menanam Sengon

  1. Pastikan lahan yang akan digunakan memenuhi persyaratan tumbuh sengon, seperti ketinggian lahan maksimum 800 m dpl, suhu 18—27°C, pH tanah 6—7, curah hujan 2.000—4.000 mm/tahun, dan kelembapan 50—75%. Sengon akan tumbuh optimal pada jenis tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu.
  2. Bersihkan lahan dari gulma dan semak belukar secara manual atau kimiawi (herbisida). Pembersihan meliputi jalur tanam dan daerah piringan pada awal musim kemarau.
  3. Tentukan jarak tanam sengon. Umumnya, jarak tanam yang digunakan pekebun sengon monokultur adalah 3 x 3 meter atau 2 x 3 meter. Tandai titik tanam menggunakan ajir.
  4. Lakukan pengolahan lahan dengan cara mencangkul atau membajak tanah sedalam 20—25 cm. Hancurkan tanah yang memadat. Pengolahan tanah biasanya dilakukan di sekitar piringin dengan diameter 1—2 meter dari titik tanam.
  5. Buat lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40 cm. Penggalian lubang tanam dilakukan satu minggu sebelum ditanami bibit sengon.
  6. Masukkan pupuk kandang sebanyak 2—4 kg per lubang tanam.
  7. Tambahkan kapur jika lahan yang digunakan cenderung asam atau memiliki keterbatasan unsur Ca dan Mg. Dosis kapur yang digunakan biasanya 100 gram per lubang tanam.

C. Pananaman Bibit Sengon secara Benar

  1. Usahakan penanaman sengon dilakukan pada awal musim hujan. Agar bibit tidak stres, penanaman dilakukan pada pagi hari, yaitu pukul 07.00—11.00 atau sore hari pukul 15.00—17.00.
  2. Siapkan bibit sengon sesuai luas lahan dan jarak tanam yang digunakan. Jika lahan yang digunakan seluas 1 ha dan jarak tanam 3 x 3 meter, maka jumlah bibit yang harus disiapkan sebanyak 1.111 bibit ditambah dengan bibit sulam sebanyak 5% dari jumlah kebutuhan bibit.
  3. Padatkan media di dalam polibag terlebih dahulu agar media menjadi kompak.
  4. Lepaskan polibag secara hati-hati, masukkan bibit sengon ke dalam lubang tanam. Pastikan bibit berada tepat di bagian tengah lubang tanam dengan posisi tegak lurus.
  5. Tutup lubang tanam dengan tanah. Padatkan tanah di sekitar pangkal batang bibit.
  6. Pasang penyangga (ajir) sebagai penanda.

D. Melakukan Pemeliharaan secara Teratur

  1. Lakukan pemupukan setiap empat bulan sekali hingga satu tahun sebelum panen pada awal dan akhir musim hujan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk yang mengandung unsur P dan K sebanyak 100—200 gram per lubang tanam. Pupuk tersebut diaplikasikan dengan cara dibenamkan di sekitar piringan tegakan. Usahakan pemupukan dilakukan pada pagi hari (06.00—09.30) atau sore hari (16.00—18.00).
  2. Lakukan penyulaman setelah sengon berumur lebih dari satu bulan. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Bibit yang diganti adalah bibit yang rusak, patah, atau terserang hama dan penyakit.
  3. Lakukan penyiangan sebanyak 4—5 kali dalam setahun hingga satu tahun sebelum panen. Penyiangan dapat dilakukan secara teknis manual atau kimiawi menggunakan herbisida. Beberapa jenis herbisida yang biasa digunakan di antaranya Tordon 101, Garlon 480 EC, dan Indamin 720 HC.
  4. Lakukan pemangkasan cabang yang tumbuh saling bersilangan. Tujuannya, agar paparan sinar matahari menuju tajuk tetap optimal.
  5. Lakukan penjarangan tegakan sengon yang lambat tumbuh, tertekan, atau menunjukkan gejala terserang hama dan penyakit.
  6. Lakukan pengendalian hama dan penyakit yang  menyerang sengon, seperti hama boktor, penyakit karat puru, dan penyakit akar merah. Gunakan pestisida secara bijak dan memenuhi syarat (tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu).

Segera Tangani Sengon yang Terserang Penyakit Karat Puru!

Penyakit karat puru atau karat tumor (gall rust) merupakan penyakit utama yang sering menyerang sengon pada berbagai umur. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan serius, seperti batang utama menjadi rusak dan cacat.

- Pengendalian penyakit karat puru yang menyerang sengon berumur 0—3 tahun. Lakukan pengerokan tumor lalu semprot dengan spiritus.

- Oleskan larutan kapur dan garam dapur. Larutan tersebut dibuat dengan cara mencampur 10 kg kapur dan 1 kg garam yang dilarutkan ke dalam 10 liter air. Lakukan pengolesan setiap minggu.

- Selain campuran tersebut, gunakan juga campuran belerang dan kapur dengan perbandingan 1 : 1 dalam 10 liter air.

Sementara itu, untuk sengon dewasa yang terserang, perlu dilakukan pemotongan dengan radius 10 cm dari bagian yang terinfeksi. Bungkus dengan karung, lalu bakar.

E. Pemanenan Kayu Sengon

  1. Panen sengon dilakukan saat berumur 5—7 tahun. Saat umur tersebut, diameter batang utama sudah mencapai 30 cm.
  2. Sama seperti tanaman kayu lainnya, lakukan pemanenan dengan cara ditebang. Berikut teknis penebangan pohon sengon.

- Kurangi cabang dan ranting.

- Potong dengan gergaji sebagian sisi batang sejajar dengan arah rebah pohon (takik rebah). Jarak antara alas dan atap takik rebah maksimum 5 cm.

- Potong sisi lainnya dengan gergaji setinggi bagian paling atas takik rebah sebagai takik balas. Setelah itu, pohon akan jatuh ke arah takik rebah.

F. Kendala dan Solusi Bisnis Investasi Kayu Sengon

Kendala

Solusi

Pertumbuhan sengon relatif lambatAlternatif mempercepat pertumbuhan bisa dilakukan dengan memberikan pupuk hayati. Semprotkan pupuk hayati dengan konsentrasi 200-300 cc/14 liter air. Penyemprotan dilakukan di dinding lubang tanam sebelum penanaman sengon.

Jika sengon sudah ditanam, semprotkan larutan tersebut ke seluruh bagian tanaman setiap tiga bulan. Penyemprotan dilakukan sekitar 10 detik per tanaman.

G. Analisis Usaha Bisnis Investasi Kayu Sengon

a. Asumsi

  1. Lahan yang digunakan berupa lahan sewa seluas 1 hektare.
  2. Masa produksi sengon selama 6 tahun.
  3. Masa pakai peralatan pertanian seperti cangkul, gembor, garpu, dan ember diasumsikan selama 3 tahun, sehingga dilakukan reinvestasi pada tahun ke-4.
  4. Jarak tanam yang digunakan sebesar 3 x 3 m, sehingga jumlah bibit yang ditanam sebanyak 1.111 bibit. Pengadaan bibit ditambah 5% dari jumlah bibit yang dibutuhkan sebagai persediaan bibit sulam.
  5. Biaya pekerjaan 1 HOK sebesar Rp40.000 (1HOK = 7 jam kerja/hari).

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam sengon per 6 tahun

Komponen

Harga satuan(Rp)

Jumlah

Satuan

Total biaya (Rp)

Sewa lahan 1 hektare

2.000.000

6

Tahun

12.000.000

Hand sprayer

350.000

2

Buah

700.000

Cangkul

50.000

10

Buah

500.000

Gembor

30.000

8

Buah

240.000

Garpu

50.000

8

Buah

400.000

Pompa air dan selang

1.000.000

1

Buah

1.000.000

Wheel barrow

200.000

3

Buah

600.000

Ember

25.000

10

Buah

250.000

Total Investasi tahun ke-1

15.690.000

Biaya reinvestasi

Komponen

Investasi Tahun ke-1

Reinvestasi Tahun ke-4

Sewa lahan 1 hektare

12.000.000

-

Hand sprayer

700.000

700.000

Cangkul

500.000

500.000

Gembor

240.000

240.000

Garpu

400.000

400.000

Pompa air dan selang

1.000.000

-

Wheel barrow

600.000

600.000

Ember

250.000

250.000

Total biaya

15.690.000

2.690.000

Total biaya investasi

18.380.000

Biaya variabel bertanam sengon per 6 tahun

Komponen

Harga satuan (Rp)

Jumlah

Satuan

Total biaya (Rp)

Biaya Input
Bibit sengon

2.000

1.167

Buah

2.334.000

Pupuk kandang

500

11.110

Kg

5.555.000

PupukNPK

3.000

1.650

Kg

4.950.000

Pestisida

50.000

20

Kg

1.000.000

Biaya Tenaga Kerja
Pembukaan lahan

2.000.000

1

Borongan

2.000.000

Pembuatan lubang tanam

40.000

70

HOK

2.800.000

Penanaman

40.000

15

HOK

600.000

Pemupukan dasar

40.000

8

HOK

320.000

Pemupukan tahun ke-1

40.000

15

HOK

600.000

Pemupukan tahun ke-2

40.000

15

HOK

600.000

Pemupukan tahun ke-3

40.000

15

HOK

600.000

Pemeliharaan 2 kali setahun

40.000

320

HOK

12.800.000

Penjarangan I

40.000

20

HOK

800.000

Penjarangan II

40.000

40

HOK

1.600.000

Pemanenan

40.000

60

HOK

2.400.000

Total Biaya Variabel

38.959.000

Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel

= Rp18.380.000 + Rp38.959.000

= Rp57.339.000

b. Pendapatan dan Keuntungan per Hektare Kayu Sengon

1. Pendapatan

Penerimaan

Jumlah kayu yang dihasilkan (m3)

harga per m3 (Rp)

Jumlah

Hasil penjarangan I

30

50.000

1.500.000

Hasil penjarangan II

50

100.000

5.000.000

Hasil panen

400

650.000

260.000.000

Total penerimaan

266.500.000

2. Keuntungan

Keuntungan per 6 tahun = Pendapatan—Total biaya operasional

= Rp266.500.000—Rp57.339.000

= Rp209.161.000

Sekian penjelasan aspek bisnis investasi kayu sengon. Anda juga dapat membuka usaha di bidang pembibitan sengon sebagai pilihan lain.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Script Iklan Tengah Artikel

Iklan Sticky Adsense